Anggota DPR Marah ke Mendikbud Nadiem Makarim soal Dana Pendidikan
News - Hai, apa kabar? Semoga kamu sehat dan bahagia selalu. Kali ini, admin ingin berbagi informasi tentang sebuah peristiwa menarik perhatian publik. Yaitu, saat anggota DPR marah ke Mendikbud Nadiem Makarim soal dana pendidikan, dan minta KPK periksa. Apa sih yang membuat anggota DPR marah? Hal apa yang menjadi persoalan dana pendidikan? Dan apa tanggapan dari Mendikbud Nadiem Makarim? Yuk, kita simak bersama-sama penjelasannya dalam artikel berikut.
Anggota DPR Marah ke Mendikbud Nadiem Makarim
Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 5 Juni 2024, saat rapat kerja Komisi X DPR dengan Kemendikbudristek. Rapat ini membahas tentang rencana kerja dan anggaran Kemendikbudristek tahun 2025. Salah satu anggota Komisi X DPR yang hadir adalah Anita Jacoba Gah dari Fraksi Demokrat. Dia adalah politisi asal Nusa Tenggara Timur yang duduk di DPR sejak 2019.
Anita Jacoba Gah tampak sangat emosional saat menyampaikan pendapatnya. Dia mengkritik keras kinerja Mendikbud Nadiem Makarim yang dinilainya tidak memperhatikan masukan dan aspirasi dari DPR. Anita juga menyoroti banyaknya persoalan terjadi di bidang pendidikan, seperti guru PPPK yang belum mendapat SK, bangunan sekolah terbengkalai, dan dana Program Indonesia Pintar (PIP) dimana menjadi sorotan KPK.
Anita Jacoba Gah bahkan sampai menunjuk-nunjuk dan menggebrak meja saat berbicara dengan meminta agar DPR memberikan rekomendasi kepada KPK untuk memeriksa Kemendikbudristek, khususnya dalam hal anggaran 2021-2023. Dia juga menolak adanya penambahan anggaran bagi Kemendikbudristek, karena menurutnya banyak anggaran yang sudah diberikan tapi tidak digunakan dengan baik.
Wah gimana nih menurut tanggapan kalian, apakah Kemendikbudristek perlu untuk dipeeriksa anggota KPK? agar semua kejanggalan ini dapat terkuak.
Persoalan Dana Pendidikan
Lalu, apa sih yang menjadi persoalan dana pendidikan yang membuat anggota DPR marah? Salah satunya adalah adanya kekurangan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk Kemendikbudristek tahun 2025. Anggaran ini turun dari tahun 2024 sebesar Rp 98 triliun. Mendikbud Nadiem Makarim mengusulkan agar anggaran ini ditambah sebesar Rp 25 triliun, agar bisa memenuhi kebutuhan program-program pendidikan.
Namun, anggota DPR menilai bahwa penambahan anggaran tidak perlu dilakukan, jika anggaran yang sudah ada bisa dikelola dengan baik. Mereka menyoroti banyaknya anggaran yang tidak terserap atau tidak tepat sasaran. Misalnya, anggaran untuk guru PPPK yang belum mendapat SK, padahal sudah lulus seleksi. Atau anggaran untuk bangunan sekolah tidak terselesaikan, padahal sudah dialokasikan sejak 2021.
Selain itu, anggota DPR juga menyoroti dana PIP yang telah disorot KPK. Dana PIP adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin. Namun, KPK menemukan adanya indikasi penyalahgunaan dana PIP oleh oknum-oknum tertentu. KPK juga memberikan rekomendasi kepada Kemendikbudristek untuk memperbaiki sistem dan mekanisme penyaluran dana PIP.
Jika sudah seperti in maka perlu adanya pemeriksaan KPK, agar tidak ada penyalahgunaan anggaran dana pendidikan, sehingga semua anggaran bisa dialokasikan dengan baik dan tepat sasaran.
Tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim
Bagaimana dengan tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim atas kemarahan anggota DPR? Dalam rapat tersebut, Nadiem Makarim tampak tenang dan sabar menghadapi kritik-kritik yang dilontarkan. Dia mengatakan bahwa dia menghargai pendapat dan masukan dari DPR, dan akan berusaha memperbaiki kinerja Kemendikbudristek. Dia juga mengatakan bahwa siap bekerja sama dengan KPK untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Nadiem Makarim juga menjelaskan alasan mengapa dia mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp 25 triliun. Ia mengatakan bahwa anggaran tersebut dibutuhkan untuk membiayai program-program prioritas, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan Subsidi Upah Guru (BSUG). Dia mengatakan bahwa program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses, kualitas, dan kesejahteraan pendidikan di Indonesia.
Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa dia akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPR untuk membahas anggaran dan rencana kerja Kemendikbudristek. Berharap agar DPR dan Kemendikbudristek bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada DPR atas dukungan dan pengawasannya.
Kesimpulan
Demikianlah artikel yang admin buat tentang "Anggota DPR Marah ke Mendikbud Nadiem Makarim soal Dana Pendidikan".
Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi kamu yang ingin mengetahui lebih banyak tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Jika suka dengan artikel ini, jangan lupa untuk share dan komentar. Apabila punya pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.